Kista


Dibalik bentuknya yang sederhana ternyata tersimpan khasiat yang luar biasa. Itulah jamur dewa atau jamur agaricus blezai murril yang ditemukan pertama kali di Brazil. “Jamur dewa sudah dibudidayakan di berbagai negara maju, seperti Cina, Jepang, Amerika. Uniknya, setiap negara memiliki nama yang berbeda. Khusus di Indonesia dinamakan jamur dewa, mungkin karena keampuhannya seperti dewa,” kata Agus Salim, anggota Ikatan Pengobatan Tradisional Ramuan Indonesia (IPTRI) saat menjadi narasumber Solusi Sehat di radio JJFM, Jumat (28/12).

Sejauh ini, jamur dewa dipercaya dapat mencegah kanker dan tumor dan mereduksi gula darah. Sedangkan bagian seratnya dapat menurunkan tekanan darah, mereduksi kolesterol, dan kekakuan pembuluh darah di arteri. Selain itu, keunggulan utama dari jamur dewa yaitu dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Berdasarkan penelitian, kandungan yang terdapat dalam jamur dewa adalah protein 36 persen; lemak 3,4 persen; serat 6,8 persen; dan karbon 7,3 persen. Selain itu ada juga kandungan kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin B12. “Dari kandungan tersebut, terlihat bahwa jamur dewa mengandung senyawa yang dapat melindungi tubuh dari virus dan bakteri, sehingga bagus untuk kekebalan tubuh,” tambahnya.

Bahkan, menurut dr. Ivan Hardi, Ketua IPTRI yang hadir dalam perbincangan, beberapa saat lalu ada pasien yang memiliki kista di indung telur dan mengkonsumsi jamur dewa dalam bentuk teh celup secara rutin. Hasilnya, setelah beberapa bulan, kista pada indung telurnya hilang. “Ini membuktikan bahwa jamur dewa memiliki khasiat yang luar biasa,” tegas dr. Ivan.

Memang, saat ini jamur dewa telah dikemas dalam beberapa kemasan. Ada yang berbentuk teh celup, kapsul, kaplet, maupun berbentuk jamur yang dikeringkan. Cara mengkonsumsinya juga mudah, ada yang langsung diminum (kapsul dan kaplet), diseduh, maupun diolah dalam bentuk makanan. Sejauh ini, menurut Agus, belum ditemukan efek samping dari jamur dewa. Yang terlihat justru keunggulannya, karena selain mengandung banyak vitamin dan protein, jamur dewa juga dikemas secara alami tanpa unsur kimia.

Di Indonesia, jamur dewa sudah ada sejak tahun 2000. Awalnya, ada seorang warga Indonesia yang berobat di Jepang dan mendapatkan terapi menggunakan jamurdewa. Sesampai di Indonesia, dengan mengadopsi teknologi dari Jepang, jamur dewa mulai digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Untuk mendapatkannya, masyarakat dapat menghubungi beberapa dokter yang tergabung dalam IPTRI.

“Jamur dewa sangat dianjurkan bagi mereka yang aktif, anak-anak, orang yang terbiasa terkena radiasi matahari dan komputer, orang yang sedang stress, orang yang sedang mengurangi nutrisi, dan pekerja keras,” ungkap dr. Ivan. Untuk mengkonsumsinya tidak membutuhkan resep dokter. Namun, bagi yang sedang mengkonsumsi resep dokter, sebaiknya mengkonsumsi jamur dewa 2 jam sebelum konsumsi resep dokter. “Agar lebih aman, selalu konsultasikan kondisi kesehatan Anda pada dokter,” saran dr. Ivan