Manfaat/Khasiat Jamur Dewa

Uji Imunostemulator/perangsang kekebalan secara Invitro (Uji Aktivitas Makrofag Terhadap Lateks) Ekstrac Jamur Agaricus blazei Murill (ABM)

A. Pendahuluan
Makrofag (makros = besar; phagein = makan) adalah salah satu sel yang berperan dalam sistem imun (kekebalan). Makrofag di turunkan dari sel darah putih spesifik yang disebut monosit.
Monosit dan makrofag adalah sel-sel fagosit yang berperan dalam respon pertahanan non spesifik (imun alami) dan respon pertahanan spesifik (imun perolehan, imunitas yang diperantarai sel) dalam tubuh vertebrata (termasuk manusia).
Perannya adalah memfagosit (menelan dan kemudian menghancurkan) sel-sel asing dan sel patogen sebagai sel yang menetap atau bergerak (mobi) dan menstimulasi limfosit dan sel sistem imun yang lain untuk merespon sel patogen tersebut.
Dengan mengetahui aktifitas fagosit makrofag terhadap sel asing (dalam hal ini memakai lateks dengan ukuran sama dengan sel patogen) maka kita akan dapat menggunakan sebagai dasar untuk mengetahui apakah senyawa yang diuji dapat meningkatkan aktifitas makrofag atau dapat meningkatkan respon imun (respon kekebalan) non spesifik dan respon imun spesifik yang diperantarai sel.


Jamur Dewa Herbal Alami Untuk Kesehatan



B. Cara Penelitian
1.Isolasi dan kultur makrofag
2.Uji fagositosis

C.Hasil Penelitian
1.Telah diuji aktivitas imunostimulan in vitro terhadap ekstrak jamur ABM (Agaricus blazei Murill) yang diperoleh dari kebun Agaricus Sido Makmur Sentosa Malang.
2.Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak jamur ABM (Agaricus blazei Murill) mampu menaikkan aktifitas sel makrofag memfagositosis sel atau benda asing (lateks sebagai model).
3.Ekstrak jamur ABM (Agaricus blazei Murill) pada dosis 1,25 mg/ml mampu meningkatkan aktifitas imunostimulan secara in vitro sebesar 4 (empat) kali lipat dibandingkan dengan ekstrak meniran (Phyllantus niruri) dan ektrak gingseng (Panax sp.) yang digunakan sebagai kontrol positif pada dosis uji 5,0 mg/ml.

D. Kesimpulan
Ekstrak jamur ABM (Agaricus blazei Murill) pada dosis 1,25 mg/ml mampu meningkatkan aktifitas imunostimulan non spesifik yang lebih baik 4 (empat) kali lipat dibandingkan dengan ekstrak meniran (Phyllantus niruri) dan ektrak gingseng (Panax sp.) sebagai kontrol dengan dosis uji masing-masing 5,0 mg/ml.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar